KITA pasti terasa bangga jadi umat Rasulullah ﷺ, bukan? Mengingat, Nabi kita itu begitu menyayangi kita. Ia lebih perduli pada umatnya dari pada dianya.
Photo : Website Sunnah
KITA pasti terasa bangga jadi umat Rasulullah ﷺ, bukan? Mengingat, Nabi kita itu begitu menyayangi kita. Ia lebih perduli pada umatnya dari pada dianya. Ia senantiasa memikirkan kesejahteraan umatnya.
Walau demikian, tidak semuanya umat Nabi Muhammad ﷺ peroleh keselamatan. Bahkan juga, ada sekumpulan umatnya yang diusir olehnya pada hari kiamat. Siapakah mereka?
Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu menceritakan, disuatu hari Nabi ﷺ mendatangi kuburan. Lalu beliau mengatakan salam, “Semoga keselamatan selalu mengikuti kalian wahai penghuni kuburan dari golongan mukminin, serta kami insyaAllah pastinya akan menyusul kalian. ”
Setelah itu beliau bersabda, “Aku begitu mengharapkan agar bisa lihat saudara-saudaraku. ”
Mendengar perkataan ini, beberapa sahabat keheranan. Hingga mereka ajukan pertanyaan, “Bukankah kami yaitu saudara-saudaramu wahai Rasulullah? ” Rasulullah menjawab, “Kalian yaitu sahabat-sahabatku, sedang saudara-saudaraku yaitu umatku mendatang nantinya. ”
Kembali beberapa sahabat ajukan pertanyaan, “Wahai rasulullah, bagaimana engkau bisa mengetahui umatmu yang hingga sekarang ini belum terlahir? ” Beliau menjawab, “Menurut pendapat kalian,
misal ada orang yang mempunyai kuda yang di dahi serta ujung-ujung kakinya berwarna putih dan kuda itu ada di tengah-tengah kuda-kuda yang lain yang berwarna hitam legam, bukankah orang itu bisa mengetahui kudanya? ”
Beberapa sahabat menjawab, “Tentu saja orang itu dengan mudah mengetahui kudanya. ” Jadi Rasulullah menimpali jawaban mereka dengan bersabda, “Sejatinya umatku pada hari kiamat akan tiba dalam keadaan muka serta ujung-ujung tangan dan kakinya bercahaya tandanya mereka berwudhu semasa hidupnya didunia. ”
Saya akan menunggu umatku di tepi telagaku di alam mahsyar. Serta ketahuilah kalau dapat ada dari umatku yang diusir oleh Malaikat. Seperti seekor unta yang tersesat dari pemiliknya dan mendatangi tempat minum punya orang lain, hingga ia juga diusir.
Melihat beberapa orang yang mempunyai sinyal tanda pernah berwudhu, jadi saya memanggil mereka, “Kemarilah. ” Tetapi beberapa Malaikat yang mengusir mereka berkata, “Sejatinya mereka sepeninggalmu sudah mengubah-ubah ajaranmu. ”
Memperoleh keterangan sejenis ini, jadi saya (Rasulullah) berkata, “Menjauhlah, menjauhlah wahai beberapa orang yang sepeninggalku mengubah-ubah ajaranku, ” (Diriwayatkan oleh Al Bukhari serta Muslim).
Sumber : muslim. or. id