Waktu bunda serta bapak kita wafat, turunlah dalam liang lahat serta sambutlah mayat beliau, buka papan penutup keranda (tempat usungan mayat), angkat mayat Ibu Bapak kita.
Biarlah kita yang memutarkan mayat Ibu Bapak kita menghadap ke kiblat.
Kita yang lakukan!!! Tidak cuma melihat saja orang lain yang lakukan.
Allahu Robbi... " Ibu.. Terakhir hari ini saya melihat Ibu ". Biarlah kita yang merelai ikatan di kepala serta di badan beliau..
Pegang perlahan tubuh Ibu kita, tujukan beliau dengan baik-baik, ambillah gumpalan tanah serta letakanlah di belakang tengkok Ibu kita.
" Ibu, terbaru kali berikut saya melihat engkau ".
Terlintas dalam hati kita sembari memegang Ibu kita...
Ingat sejak kita bayi, tangan Ibu kita ini yang mensuapi makanan ke verbal kita.
Ingat hari pertama kita bisa jalan, muntah, berak, beliau lah orang yg tidak pernah sedikit juga untuk menolak.
Seperti juga jahatnya anak pada beliau, kita tetaplah anak beliau serta teratur terima sebagai anak beliau.
Naiklah ke atas serta duduklah di pinggir makam beliau serta dengarkanlah " Talqin " yang di berikan teruntuk Ibu kita.
Hari paling baru ini lihatlah, tak ada benda apa pun yang bisa kita berbagi untuk bekal beliau kecuali cuma Doa :
" Ya Allah.. Saya angkat tanganku Ya Allah.. Saya ridho Kau ambillah Ibu ku Ya Allah..
Dia yang melahirkan saya.. Ya Allah hari ini saya tinggal dirinya Ya Allah, saya serahkan dianya atas urusan Mu belaka Ya Allah. Saya tadahkan tanganku Ya Allah.. Saya memohon dengan bebrapa sangat Kau ampunkan dosa-dosa Ibu ku, tolong Ya Allah.. Kasihani Ibu ku Ya Allah.. Saya merupakan yang akan terjadi didikan dari dia. Ya Allah sayangi dianya Ya Allah.
Jadi akan beruntunglah Ibu kita, apakah Allah akan menolak doa itu? Allah akan tidak menolak doa tulus yang datang dari seseorang anak.
Pesan ini untuk bebrapa sahabat yang selama Ibu Bapak tetaplah hidup. Serta Untuk bebrapa sahabat yang Ibu Bapak telah tidak ada, mari kita berbarengan sedekahkan Al-Fatihah untuk mereka.